puiSi itU iNdah.... ilMu iTu luAs...

Tuesday, September 18, 2012

Agama dan Falsafah

Apakah filsafat itu? Bagaimana definisinya? Demikianlah pertanyaan pertama yang kita hadapi tatkala akan memikirkan ilmu falsafah. Istilah"falsafah" dapat ditinjau dari dua segi, yakni: 

a. Segi semantik: 
berasal dari bahasa Arab 'falsafah',yang berasal dari bahasa Yunani, 'philosophia', yang berarti 'philos' =cinta, suka (loving), dan 'sophia' = pengetahuan, hikmah(wisdom). Jadi'philosophia' berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafat akan menjadi bijaksana. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut 'philosopher', dalam bahasa Arabnya 'failasuf". Pecinta pengetahuan ialah orang yang menjadikan pengetahuan sebagai tujuanhidupnya, atau perkataan lain, mengabdikan dirinya kepada pengetahuan. 

b. Segi praktis : 
dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat bererti 'alam fikiran' atau 'alam berfikir'. Berfilsafat artinya berfikir. Namun tidak semua berfikir bererti berfilsafat. Berfilsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sebuah slogan mengatakan bahwa"setiap manusia adalah filsuf". Slogan ini benar juga, sebab semua manusia berfikir. Akan tetapi secara umum ia jadi tidak benar, sebab tidak semua manusia yang berfikir adalah filsuf. Filsuf hanyalah orang yang memikirkan hakikat segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam. Tegasnya: Filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain: Filsafah adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu. 





a. Filsafat dan agama 
Dalam buku Filsafat Agama karangan Dr. H. Rosjidi diuraikan tentang perbezaan filsafat dengan agama, sebab kedua kata tersebut sering difahami secara keliru. 

Filsafat 
1) Filsafat bererti berfikir, jadi yang penting ialah ia dapat berfikir. 
2) Menurut William Temple, filsafat adalah menuntut pengetahuan untuk memahami. 
3) C.S. Lewis membedakan 'enjoyment' dan 'contemplation', misalnya laki-laki mencintai perempuan. Rasa cinta disebut 'enjoyment', sedangkan memikirkan rasa cintanya disebut 'contemplation', iaitu fikiran si pecinta tentang rasa cintanya itu. 
4) Filsafat banyak berhubungan dengan fikiran yang dingin dan tenang. 
5) Filsafat dapat diumpamakan seperti air telaga yang tenang dan jernih dan dapat dilihat dasarnya. 
6) Seorang ahli filsafat, jika berhadapan dengan penganut aliran atau paham lain, biasanya bersikap lunak. 
7) Filsafat, walaupun bersifat tenang dalam pekerjaannya, sering mengeruhkan pikiran pemeluknya. 
8 ) Ahli filsafat ingin mencari kelemahan dalam tiap-tiap pendirian dan argumen, walaupun argumennya sendiri. 

Agama 
1) Agama bererti mengabdikan diri, jadi yang penting ialah hidup secara beragama sesuai dengan aturan-aturan agama itu. 
2) Agama menuntut pengetahuan untuk beribadat yang terutama merupakan hubungan manusia dengan Tuhan. 
3) Agama dapat dikiaskan dengan 'enjoyment' atau rasa cinta seseorang, rasa pengabdian (dedication) atau 'contentment'. 
4) Agama banyak berhubungan dengan hati. 
5) Agama dapat diumpamakan sebagai air sungai yang terjun dari empangan. 
6) Agama, oleh pemeluk-pemeluknya, akan dipertahankan dengan habis-habisan, sebab mereka telah terikat dan mengabdikan diri. 
7) Agama, di samping memenuhi pemeluknya dengan semangat dan perasaan pengabdian diri, juga mempunyai efek yang menenangkan jiwa pemeluknya. 

Jadi falsafah penting dalam mempelajari agama. Demikianlah antara lain perbezaan yang terdapat dalam filsafat dan agama menurut Dr. H. Rosjidi. 
Sebagai muslim, akal bukan segal-galanya. Untuk mencari kebenaran kadang-kadang tidak dapat difikir oleh logik akal tetapi memerlukan panduan Al Quran dan Hadith. Oleh itu awas dengan pemikiran sesat Aristotle yg menyatakan akal adalah segala-gala dalam mencari kebenaran. 

(sedutan dari Filsafat Agama karangan Dr. H. Rosjidi)

No comments: